Minggu, 28 November 2010

Rangkaian Lampu Darurat Otomatis


Apabila listrik di rumah kita mengalami pemadaman, terutama di malam hari maka kita akan merasa kesulitan untuk segera menerangi rumah kita dengan lampu /senter atau lampu minyak karena suasana yang gelap dengan tiba-tiba akan membuat kita bingung dimana kita menaruh senter, lampu minyak bahkan dimana kita menaruh korek api.
<span class="fullpost">
Unit ini bekerja untuk “mengisi” baterai nikel-cadmium dari tegangan jala-jala, sehingga didapatkan catu daya yang siap pakai untuk penerangan darurat selama terjadi pemadaman listrik. Pada saat terjadi pemadaman, penerangan darutat akan hidup secara otomatis.
Rangkaian untuk unit ini sangat sederhana. Komponen-komponen Tr1, D1, dan C1, memberikan penyearahan setengah gelombang dan catu daya DC yang rata pada 6V. Melalui R1 dan D2, baterai Ni-Cad diisi secara kontinyu dengan arus sekitar 100mA. Dengan kondisi arus dan tegangan seperti ini, sebuah baterai Ni-Cad 2Ah dapat diisi dengan aman.
Tegangan jatuh pada D2 memberikan panjaran terbalik pada pertemuan basis emitor T1, sehingga transistor ini tidak bekerja dan lampu-lampu padam. Bila tegangan jala-jala padam, T1 dicatu dengan arus basis melalui R2. Transistor kemudian bekerja dan lampu-lampu akan menyala. Bila kemudian tegangan jala-jala masuk, T1 tidak akan bekerja, lampu-lampu padam, dan baterai kembali diisi melalui R1 dan D2.
Unit ini dapat diletakkan di tempat manapun yang memerlukan penerangan darurat bila listrik tiba-tiba padam. Satu contoh yang nyata adalah kotak sekering putus dapat dilakukan penggantian dengan cepat dan mudah.
Dapat juga digunakan sebuah tranformator dengan tegangan sekunder yang sedikit lebih tinggi, asalkan R1 juga dinaikan nilainya sehingga membatasi arus yang melalui resistor ini tidak lebih dari 100mA.


Sumber: iooi+rangkaian+elktr.bmp
</span>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar